
Sudahkah Indonesia
adil?
Artikel ini dibuat
untuk me review sebuah video yang diunggah ke youtube dengan judul ”Sudahkah
Indonesia Adil?”
Ketika muncul
pertanyaan seperti itu,maka tentu jawabannya adalah belum.. Hampir diseluruh
belahan dunia, keadila pada suatu negara sulit ditemukan. Tidak sedikit para
penjahat keji bebas berkeliaran, Koruptor tidak di hukum setimpal dan masih
banyak lagi ke tidak adilan yang terjadi belahan dunia mana pun.
Lantas apa makna adil
yang sebenarnya? Seorang tokoh antagonis dalam sebuah film fiksi remaja
berjudul “Naruto” mengatakan bahwa keadilan adalah ketika semua orang merasakan
rasa sakit yang sama. Dalam film tersebut sang tokoh berusaha membuat semua
orang merasakan rasa sakit. Tentu pemikiran tersebut bukanlah definisi keadilan
yang ideal , meskipun terdapat prinsip keadilan dalam pemikiran tersebut.
Menurut saya keadilan adalah keadaan dimana segala sesuatu berjalan sesuai
dengan semestinya.
Keadaaan dimana salah
dikatakan salah dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.
Keadaan dimana seluruh
orang saling memahami kondisi satu sama lain.
Keadaan dimana setiap
orang sudah bisa berlaku adil untuk diri sendiri dan sekitarnya.
Kembali lagi ke review
video tersebut,
Jika kita berbicara mengenai keadilan sosial, yang terjadi di negara ini adalah kurangnya pemerataan dan seringkali fasilitas yang ditujukan untuk mencapai keadilan digunakan oleh orang yang sudah sejahtera. Sebut saja trotoar untuk pengguna tunanetra yang dijadikan tempat jualan,lift untuk penyandang disabilitas yang digunakan oleh orang malas, subsidi yang salah sasaran,trotoar yang digunakan untk menembus kemacetan,zebracross yang dijadikan tempat henti motor dan lain lain. Apakah ini 100% salah pemerintah? Tentu kita sebagai manusia yang waras harusnya sadar bahwa keadilan juga datang atas diri sendiri. Keadilan dimulai dari diri sendiri dengan sadar tentang porsi atau hak yang boleh dan tidak boleh kita ambil.
Jika kita berbicara mengenai keadilan sosial, yang terjadi di negara ini adalah kurangnya pemerataan dan seringkali fasilitas yang ditujukan untuk mencapai keadilan digunakan oleh orang yang sudah sejahtera. Sebut saja trotoar untuk pengguna tunanetra yang dijadikan tempat jualan,lift untuk penyandang disabilitas yang digunakan oleh orang malas, subsidi yang salah sasaran,trotoar yang digunakan untk menembus kemacetan,zebracross yang dijadikan tempat henti motor dan lain lain. Apakah ini 100% salah pemerintah? Tentu kita sebagai manusia yang waras harusnya sadar bahwa keadilan juga datang atas diri sendiri. Keadilan dimulai dari diri sendiri dengan sadar tentang porsi atau hak yang boleh dan tidak boleh kita ambil.
Sebagian orang hanya
menyalahkan tanpa mengintrospeksi diri sendiri. Seringkali kita menyalahkan
pemerintah namun tanpa sadar,kita lah yang mengembangkan ketidakadilan
tersebut.
Ada 2 ketidakadilan
yang paling saya benci, yang pertama adalah banyaknya penjahat yang mendapat
hukuman tidak setimpal, dan yang kedua adalah banyak orang yang bekerja keras
namun kalah penghasilan dengan pengemis.
2 ketidakadilan diatas
berada pada dimensi yang berbeda dimana yang pertama merupakan tanggung jawab
pemerintah dan yang berwewenang tentu dalam dimensi ini masih banyak sekali
yang harus dibenahi, dan yang kedua merupakan tanggung jawab manusia itu
sendiri.
Kesimpulan dari video
tersebut adalah, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memnuhi keadilan
sosial dalam bidang birokrasi, yang dimana masih banyak sekali celah celah
terutama dalam persoalan hukum yang seringkali tumpul ke atas dan runcing
kebawah, sementara kita sebagai manusia dan sebagai masyarakat memiliki
tanggung jawab untuk menjaga keadilan yang sifatnya kemanusiaan. Birokrasi dan
kemanusiaan dalam hal ini memiliki keterikatan yang kuat. Oleh karena itu mulai
lah membangun keadilan dari hal kecil di sekitar kita dan jadilah penegak
keadilan untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar
saya suka konten anda,menarik dan mudah dipahami...
BalasHapuspin bb 32b13f hubungi saya mari kita jalin kerja sama.